Senin, 19 Maret 2012
Towering Wave of Alienation Threatens Both GOP, Dems in 2012 - Ronald Brownstein - NationalJournal.com
Diposting oleh asmaniar di 22.51Senin, 12 Maret 2012
ADA MASALAH YANG TERJAWAB BERSAMA WAKTU
Diposting oleh asmaniar di 19.03
Waktu adalah ciptaan
Allah yang tak diketahui wujudnya. Waktu selalu beriringan menyertai kita tanpa
kita mampu mengintervensinya. Kita berusaha memprogram dan mengatur apa yang
akan terjadi esok, namun nyatanya waktu yang menunjukkan apa yang seharusnya
dilakukan.
Adakalanya
masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan kita hanya bisa diselesaikan oleh
waktu. Kita seringkali berpikir telah melakukan usaha yang terbaik, telah
melakukan banyak hal untuk mencapai tujuan. Namun kenyataannya hasil yang ada
belum sesuai dengan apa yang kita harapkan. Maka, biarkanlah waktu yang
memberikan kejutannya dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kita selama ini. Biarkan
saja mangga ranum di pohonnya, hingga tiba waktunya untuk dipetik.
Asmaniar.12/03/2012.Yogyakarta
Jumat, 09 Maret 2012
Tuhan
Diposting oleh asmaniar di 15.37memang seharusnya seorang hamba bersimpuh pada Tuhannya,
sebagai wujud penghambaan dan perasaan membutuhkan akan kasih sayang tuhan
tiadalah dirinya tanpa kehendak tuhan
tak ada artinya seorang hamba ketika tuhan telah berpaling
tapi tuhan tak pernah berpaling
siapapun dia, kasih-Nya selalu hadir
sungguh, Maha Pengasih dan Penyayang
selalu saja mengalir dan terus mengalir
Senin, 05 Maret 2012
Mengambil Ilmu
Diposting oleh asmaniar di 06.56
Awan gelap menggatung pada
langit sore ini. Dapat ditebak bahwa hujan sebentar lagi akan mengguyur kota
Yogyakarta. Semangat tetap menyala menyusuri jalan-jalan kecil menuju batas
akhir di ruang 405 fakultas Sains dan Teknologi. Kuliah kewirausahaan. Perkuliahan
dimulai dengan pembagian dua kelompok
kanan dan kiri diikuti dengan instruksi yang pada mulanya membuat dahi saya
berkerut. Ya, menggambar sapi dan jerapah. Setiap anggota harus menorehkan cukup
satu garis saja di papan tulis yang pada akhirnya nanti harus membentuk objek
sapi dan jerapah. Sambil mengikuti alur instruksi, pertanyaan-pertanyaan
mendasar dalam kepala saya belum juga menghilang. Mungkin tidak hanya saya saja
yang memikirkannya. “sebenarnya apa hubungan antara menggambar sapi dan jerapah
dengan urusan kewirausahaan?”. Setahap demi setahap, garis demi garis
terhubung. Membentuk “lukisan” abstrak sapi dan jerapah. Prosesnya cukup
membuat kelas ini riuh-rendah saling memberi komentar dan arahan, gelak tawa
tak terhindarkan. Berusaha membentuk objek yang sempurna dari coretan-coretan
tangan tak berseni.
Karena hasil akhir yang tak karuan, sapi menjadi
kelici bahkan lebih mirip babi, dan jerapah berubah menjadi cacing berkaki polos,maka
kesempatan kedua diberikan. Kali ini dalam setiap kelompok harus ada pemimpinnya.
Saya berada di kubu kiri. Mayoritas P.fis ’10 dan Fisika ’08 dipimpin Andiya,
sementara kubu kanan ada P.fis ’09 dan P.fis ‘08 dipimpin oleh Mabrur. Kali ini
diizinkan membawa contekan, tapi maksimal 10 kali saja.
Persaingan sekali lagi terjadi, masing-masing kubu
berusaha keras mengeluarkan jiwa seninya.
Setelah usai, masing-masing pemimpin kubu mempresentasikan hasil gambar
yang ada dari timnya. Dari sini samar-samar saya mulai membaca keadaan bahwa
apa yang sedang dilakukan teman-teman dalam kaitannya dengan jiwa wirausaha adalah
tentang kerjasama, egoisme dan “branding”. Bagaimana suatu tim bekerja,
bagaimana seorang wirausaha mempertahankan gagasannya dan bagaimana seorang
wirausaha menciptakan karakter diri yang menarik sehingga berpengaruh pada apa
yang dia sajikan. Namun saya belum menemukan titk terang lebih lanjut.
Instruksi selanjutnya adalah “Buatlah menara
setinggi-tingginya dari benda-benda milik kalian sendiri!!” Tiba-tiba saja
suasana kelas jadi ribut tak karuan. Dengan tim yang masing-masing terdiri dari
tujuh orang berusaha memanfaatkan barang-barang yang ada menjadi menara. Dari
kursi, payung, tas, buku, korek api, rokok, tongkat, dan bolpoin. Kali ini
keadaan kelas berubah seperti kapal pecah. Dan saya baru menemukan suasana
pembelajaran yang membuat kelas jadi begitu berantakan tak karuan (ini belajar
atau menghancurkan kelas??). Tapi berantakannya kelas ini memiliki kekuatan
yang luar biasa. Dari sekedar instruksi simpel jadi membuat kelas sebegitu
hebohnya. Luar biasa sekali. Kursi-kursi
disusun tingkat tiga, ada yang terlipat tak karuan jadi seperti “menara kursi
rusak” dan lebih kerennya mereka juluki “tower rangers”---towernya lelaki !!,
ada yang jadi “menara penangkal petir” dari tumpukan kursi plus payung di
ujungnya. Ada “menara buku” yang susunannya dari buku-buku kecil dan tingginya
tak seberapa yang lebih menekankan pada manfaatnya (jika memang benar-benar
diciptakan), ada “umbrella tower” sekedar untuk mengingatkan peran payung yang
sangat krusial di musim hujan, ada menara “penangkap gelombang” yang lebih menunjukkan
pada tingginya kreativitas, bukan tinggi dalam arti secara fisik. Kemudian
setelah menara masing-masing selesai, ketua tim mempresentasikan hasil
karyanya. Dan jika dinilai secara fisik, “tower rangers”---towernya lelaki,
jadi juaranya. Karena memang tingginya hampir menyentuh langit-langit kelas.
Usai presentasi, kelas dikembalikan pada kondisi
semula. Rapi dan tertata. Masing-masing dipersilahkan untuk menyanggah
presentasi tim lain atau sekedar menegaskan keunggulan menara timnya sendiri.
Instruksi berajalan. Terjadi bantai-membantai argumen. Lagi-lagi kelas menjadi
heboh. Menara tim lain adalah buruk dan menara tim sendiri adalah yang paling
unggul. Perdebatan yang cukup lama terpaksa di akhiri karena dipaksa oleh waktu
yang sudah sore.
Dengan beberapa penjelasan, akhirnya saya dapat mengambil
inti dari pembelajaran ini:
ÿ
Dalam berwirausaha tidak selalu menggunakan modal 100%
berupa uang, akan tetapi bisa memanfaatkan kreativitas dan peluang yang ada.
ÿ
Ketika terjun dalam dunia wirausaha lakukanlah dengan
sepenuh hati, keluarkan semua kemampuan yang ada. Jangan setengah hati.
ÿ
Bentuklah karakter diri yang unik dan menarik sehingga
menjadi ciri khas sehingga dapat dibedakan dengan orang lain dan mudah untuk
diingat.
ÿ
Hal-hal sederhana yang terkadang sering dianggap remeh
justru seringkali dapat diubah menjadi sesuatu yang hebat jika ditekuni secara
mendalam. Sehingga dapat dimanfaatkan dalam berwirausaha.
ÿ
Ketika kita sudah memiliki suatu produk atau bentuk
usaha sebagai pekerjaan kita, maka kita harus bisa menunjukkan bahwa apa yang
menjadi milik kita memiliki kelebihan yang luar biasa, dan terkadang ke’aku’an
itu perlu.
ÿ
Pandai dalam berkomunikasi sangat penting dalam
berwirausaha, karena memang komunikasi merupakan salah satu kunci kesuksesan
berwirausaha. Bagaimana agar orang lain tertarik dengan apa yang kita
sampaikan, apa yang kita tawarkan. Sehingga apa yang menjadi maksud dari
pembicaraan kita benar-benar dapat ditangkap oleh mereka. Tunjukkan dengan
sikap dan kata-kata yang meyakinkan dalam apapun. Dan selalu semangat.
Ya, seperti inilah titik terang yang saya dapatkan.
Semangat untuk petang yang dingin, sembari mendengarkan gemuruh guyuran hujan
dari dalam kelas.
Jumat, 02 Maret 2012
Penafsiran Alam
Diposting oleh asmaniar di 06.20
Saatnya mendalami seluk-beluk fisika sekalian membentuk mindset
wirausaha. Tidak memberatkan namun tetap menyenangkan. Pembelajaran yang pas
untuk akhir pekan. Bebas dari materi hitung-hitungan dan tidak bisa lepas dari
kasus fisika.
Berangkat dari penjabaran Aristoteles dalam prinsip utama Fisika-nya:
Æ
Bagian pusat
bumi adalah bumi itu sendiri, air, udara dan api
Æ
Bumi sebagai
pusat segalanya
Æ
Ruang vakum
adalah tak mungkin, karena dalam suatu ruang pasti paling tidak, ada satu
materi yang mengisinya. (bayangkan jika dalam suatu bola yang bagian dalamnya
berlubang, kemudian udara di dalamnya dikeluarkan… adakah?)
Æ
Alam semesta
tidak memiliki batas, hancurnya alam semesta ketika dia semakin mengembang
Æ
Planet bergerak
dalam orbit melingkar
Æ
Materi tak mungkin
tersusun atas bagian-bagian yang tak dapat dibagi lagi.
Æ
Dll.
Dalam penjelasan mengenai kosmologi, seharusnya manuasia lebih peka
terhadap pertanyaan sebuah besar apa sebenarnya tujuan dari semua yang terjadi
di alam ini, alam semesta ini dapat dianalogikan
seperti mesin-mesin yang bergerak karena pengaruh sebab-akibat tanpa mengetahui
secara gamblang apa tujuan dari gerakan-gerakan itu. Perntanyaan-pertanyaan
“mengapa” seharusnya diganti dengan “bagaimana”, jadi bukan lagi menekankan
asal muasalnya, namun lebih tentang bagaimana semua ini dapat dijelaskan.
Banyak terjadi mis-konsepsi tentang fisika.
Pertanyaannya: ketika benda dilempar ke atas dengan suatu gaya, benda
tersebut jatuh kebawah. Mengapa demikian?? apakah karena akibat gravitasi bumi?
Memang benar, tapi rasanya kurang tepat.
Benda tersebut jatuh ke bumi karena memang realitasnya seperti itu. Dan hal itu
berusaha dijelaskan melalui fisika dengan konsep-konsepnya dan persamaan
matematisnya. Bukan fenomena alam yang terpaku pada formula-formula fisika,
namun fenomena-fenomena alam lah yang berusaha dijelaskan melalui fisika,
berusaha ditafsirkan oleh fisika dengan berbagai formulanya, agar mudah untuk
dipahami.
Dibahas pula tentang beberapa aksara, dari aksara jawa, huruf latin
sebagai simbol-simbol besaran dan satuan fisika, huruf yunani dan huruf arab.
Yang mana dari masing-masing aksara itu memiliki perannya sendiri-sendiri.
Seperti dalam huruf latin, A untuk Ampere(satuan arus listrik), a untuk
acceleration, B untuk biot-savart, C untuk coulomb (satuan muatan listrik) dan
c untuk kecepatan cahaya. Selain ini masih banyak lagi symbol-simbol dalam
fisika. Yang jelas, semakin dikorek semakin membuat berdecak kagum. And say
“ooohhh…”
Subscribe to:
Postingan (Atom)