Jumat, 02 Maret 2012

Penafsiran Alam


Saatnya mendalami seluk-beluk fisika sekalian membentuk mindset wirausaha. Tidak memberatkan namun tetap menyenangkan. Pembelajaran yang pas untuk akhir pekan. Bebas dari materi hitung-hitungan dan tidak bisa lepas dari kasus fisika.
Berangkat dari penjabaran Aristoteles dalam prinsip utama Fisika-nya:
Æ      Bagian pusat bumi adalah bumi itu sendiri, air, udara dan api
Æ      Bumi sebagai pusat segalanya
Æ      Ruang vakum adalah tak mungkin, karena dalam suatu ruang pasti paling tidak, ada satu materi yang mengisinya. (bayangkan jika dalam suatu bola yang bagian dalamnya berlubang, kemudian udara di dalamnya dikeluarkan… adakah?)
Æ      Alam semesta tidak memiliki batas, hancurnya alam semesta ketika dia semakin mengembang
Æ      Planet bergerak dalam orbit melingkar
Æ      Materi tak mungkin tersusun atas bagian-bagian yang tak dapat dibagi lagi.
Æ      Dll.
Dalam penjelasan mengenai kosmologi, seharusnya manuasia lebih peka terhadap pertanyaan sebuah besar apa sebenarnya tujuan dari semua yang terjadi di alam ini,  alam semesta ini dapat dianalogikan seperti mesin-mesin yang bergerak karena pengaruh sebab-akibat tanpa mengetahui secara gamblang apa tujuan dari gerakan-gerakan itu. Perntanyaan-pertanyaan “mengapa” seharusnya diganti dengan “bagaimana”, jadi bukan lagi menekankan asal muasalnya, namun lebih tentang bagaimana semua ini dapat dijelaskan. Banyak terjadi mis-konsepsi tentang fisika.
Pertanyaannya: ketika benda dilempar ke atas dengan suatu gaya, benda tersebut jatuh kebawah. Mengapa demikian?? apakah karena akibat gravitasi bumi? Memang benar,  tapi rasanya kurang tepat. Benda tersebut jatuh ke bumi karena memang realitasnya seperti itu. Dan hal itu berusaha dijelaskan melalui fisika dengan konsep-konsepnya dan persamaan matematisnya. Bukan fenomena alam yang terpaku pada formula-formula fisika, namun fenomena-fenomena alam lah yang berusaha dijelaskan melalui fisika, berusaha ditafsirkan oleh fisika dengan berbagai formulanya, agar mudah untuk dipahami.
Dibahas pula tentang beberapa aksara, dari aksara jawa, huruf latin sebagai simbol-simbol besaran dan satuan fisika, huruf yunani dan huruf arab. Yang mana dari masing-masing aksara itu memiliki perannya sendiri-sendiri. Seperti dalam huruf latin, A untuk Ampere(satuan arus listrik), a untuk acceleration, B untuk biot-savart, C untuk coulomb (satuan muatan listrik) dan c untuk kecepatan cahaya. Selain ini masih banyak lagi symbol-simbol dalam fisika. Yang jelas, semakin dikorek semakin membuat berdecak kagum. And say “ooohhh…”

0 komentar:

Posting Komentar