Jumat, 25 Mei 2012

BARA


. . . . . . .
Akhirnya bertemu disini
Makian berdengung keras
Sahut menyahut melontarkan cacian
Menghujani seluruh ruang vakum yang ada dalam kepala
Amarah bergejolak  seakan sepersekian detik lagi akan meledak
Darah terasa menggelegak semakin menjadi-jadi
Apa yang ada dihadapan mata ini rasanya seperti menampar wajahnya
Memberikan pukulan telak
Sekalipun apa yang ada sudah di sadari sejak awal
Dan wanita ini sudah memperkirakan apa yang akan terjadi
Tapi tetap saja ada sesuatu yang tak sepenuhnya diterima
Dunia yang menggelikan
Bila akan meledak, maka biarkan saja ia meledak
Biar ia merasakan betapa tersiksa hidupnya atas semua ini
Kemilau sinar perak memancing perhatiannya
Terlintas kini atas apa yang selama ini menjadi satu-satunya keinginan besarnya
Seakan terjebak  dalam medan magnet
Berjalan melenggang menghampirinya
Pisau
. . . . . . .
. . . . . . .
Dan sekarang semua tahu
Seringainya
. . . . . . .
Bunuh 
. . . . . . .

0 komentar:

Posting Komentar