Kamis, 03 Mei 2012

SEMPURNA


Sore itu di pendapa yang berada di tepi taman pondok, selepas ngaji kitab seorang santri tak langsung beranjak meninggalkan majlis. Namun dia justru mendekati sang guru, bermaksud menanyakan suatu hal pada beliau.
‘Guru, saya ingin bertanya mengenai suatu hal…bagaimana cara kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup?’
Sang guru menjawab dengan tenang namun jelas, ‘Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu dan jangan pernah kembali ke belakang.’
Santri tersebut pun langsung menuruti perintah dari gurunya, ia berjalan lurus perlahan menyusuri taman bunga itu. Sembari mengamati bunga, berusaha menemukan bunga yang terbaik. Akan tetapi setelah berjalan sampai ke ujung taman, ternyata santri tersebut kembali dengan tangan hampa.
Guru tersebut pun bertanya, ‘Mengapa kamu tidak membawa bunga satu pun?’
Santri tersebut menjawab, ‘Sebenarnya saya tadi sudah menemukannya, tetapi saya berfikir mungkin di depan sana ada bunga yang lebih indah. Ketika saya sudah sampai di ujung taman, saya baru sadar bahwa yang saya lihat tadi adalah bunga yang paling indah. Dan saya pun tidak dapat kembali ke belakang.’
Dengan tersenyum guru berkata, ‘Ya itulah hidup, semakin kita mencari kesempurnaan semakin pula kita tidak akan pernah mendapatkannya. Karena kesempurnaan yang hakiki tidak pernah ada (hanya milik Allah SWT). Yang ada hanyalah keikhlasan hati untuk menerima kekurangan.’
Dari sini kita dapat belajar, marilah kita sadari bahwa apa  yang kita dapatkan hari ini adalah yang terbaik menurut Allah dan jangan pernah ragu. Karena dengan kesadaran itu akan menjadikan kita lebih bisa menerima apa yang ada dalam diri kita dan apa yang kita miliki. (AN)

0 komentar:

Posting Komentar